Sabtu, 13 September 2008

REVIEW NOVEL A THOUSAND SPLENDID SUNS

Review Buku A Thousand Splendid Suns

Buku ini menceritakan kehidupan wanita2 Afghanistan yg begitu tegar dan tabah dalam menghadapi cobaan hidup. Mereka bertahan hidup ditengah gencarnya peperangan antara Soviet dan Afghanistan. Di awal membaca buku ini, kita akan beranggapan bahwa jalan ceritanya sangat membosankan dan datar2 aja. Tapi pd saat ditengah – tengah cerita konflik2 mulai timbul dan mampu memancing emosi pembaca. Kita akan merasa menjadi lakon dalam buku itu, kita serasa ikut merasakan penderitaan yg dialami oleh tokoh utama. Tokoh utama dalam buku ini adalah Mariam dan Laila.

Mariam adalah seorang gadis asal Herat yg tinggal berdua dg ibunya yg selalu dipanggil Nana. Nana sering memanggil Mariam dg sebutan Harami krn Mariam dilahirkan tanpa adanya ikatan pernikahan. Ayah Mariam si Jalil adalah orang terpandang di Herat, dan ibunya adalah pembantu di keluarga Jalil. Demi menjaga nama baik keluarga, Jalil akhirnya mengungsikan Nana ke daerah pinggiran yg cukup terpencil. Di tempat yg disebut Kolba Nana dan Mariam tinggal. Seminggu sekali Jalil mengunjungi Mariam, dan momen2 seperti itu selalu dinantikan oleh Mariam. Mariam sangat menyayangi Jalil meskipun Nana-nya selalu mengingatkan bahwa sesungguhnya mereka tdk berarti apa2 bg Jalil, tp Mariam tetap tdk perduli. Ada satu sosok lagi yg selalu dirindu dan dinanti oleh Mariam yaitu Mullah Faizullah yg selalu mengajar mengaji dan sholat Mariam. Suatu hari karena telah berhari-hari Jalil tdk muncul, Mariam nekat menemui Jalil meski telah dilarang oleh Nana-nya. Kenyataannya Jalil tdk mau menemui Mariam, dia hanya ditemui oleh sopirnya. Mariam pulang dengan perasaan terluka, bgt tb di Kolba dia terkejut krn telah menemukan Nana-nya sdh tdk bernyawa lg tergantung di dahan pohon. Mariam benar2 sedih, dia merasa bersalah krn dirinya merasa sbg penyebab kematian Nana-nya. Semenjak kepergian Nana-nya, Mariam tinggal bersama Jalil dan keluarganya tp hanya sementara saja. Hingga suatu hari istri2 Jalil mengatakan bahwa ada seseorang yg ingin melamar Mariam. Saat itu Mariam sangat sedih, dia ingin menolak semua itu tp tak kuasa krn Jalil sndr tdk membantunya. Akhirnya dg terpaksa Mariam menerima lamaran itu meskipun usianya pd saat itu br 15 th dan usia calon suaminya berbeda sktr 20 th lbh. Setelah pernikahannya Mariam mengikuti suaminya pindah ke Kabul dan menetap disana. Suami Mariam Rasheed adalah seorang tukang sepatu yg sangat terkenal di Kabul. Semenjak menikah Mariam diharuskan mengenakan burqa pd saat bepergian oleh Rasheed. Hari2 Mariam berlalu bgt saja, hingga akhirnya Mariam hamil. Rasheed menyambut berita itu dg suka cita. Dia sangat berbahagia krn akhirnya akan mendapat keturunan, setelah sempat kehilangan anak tercintanya. Semenjak itu Rasheed memperlakukan Mariam dg baik, tp semuanya tdk berlangsung lama. Suatu hari Mariam mengalami pendarahan dan akhirnya mengalami keguguran. Semua derita dalam kehidupan Mariam br saja dimulai. Sejak dirinya keguguran sikap Rashedd berubah drastis. Dia sering memperlakukan Mariam dg kasar dan mengatainya sbg Harami. Hal ini disebabkan Rasheed sangat kecewa krn tak kunjung mendapat keturunan dr Mariam.

Laila adalah gadis cilik yg cerdas dan lincah, dia bersahabat dg seorang pemuda cacat yg menggunakan kaki palsu bernama Tariq. Mereka bersahabat dr kecil hingga beranjak remaja, shg tanpa disadari timbul benih2 cinta diantara mereka. Laila memiliki 2 orang abang yg telah meninggal dlm peperangan melawan Soviet. Kini dia hanya tinggal bersama Mammy dan Babinya (Ayah). Suatu hari Tariq menemui Laila dan mengatakan bahwa dia akan meninggalkan Kabul menuju Pakistan demi keselamatan keluarganya. Pada masa itu kondisi di Kabul benar2 genting, ranjau2 darat tersebar dimn2. Hampir setiap hr mayat2 bergelimpangan disana-sini akibat ledakan ranjau mapun bom. Laila sangat sedih mendengar Tariq akan pergi jauh, dia bgt terpukul mengetahui orang yg disayanginya akan meninggalkannya. Tariq berusaha menenangkan Laila, hingga akhirnya terjadi hal yg sehrsnya tdk mereka lakukan. Sebenarnya Tariq mengajak serta Laila u/ meninggalkan Kabul dan menikah dengannya. Tapi Laila menolak krn dia tak sanggup jika hrs meninggalkan Mammy dan Baby-nya. Akhirnya mereka berpisah hr itu dan tak tahu kpn akan bertemu kembali. Suatu hari keluarga Laila memutuskan u/ meninggalkan Kabul krn kondisi disana semakin membahayakan. Laila menyambutnya dg suka cita krn impiannya u/ sgr bertemu dg pujaan hatinya akan sgr terwujud. Tapi semua kebahagiaan itu musnah seketika krn serangan bom yg menghancurkan rumah Laila dan menewaskan Mammy dan Babi-nya.

Ketika tersadar Laila telah berada di rumah Rasheed dan Mariam. Mariam merawat luka2 Laila dg penuh kesabaran dan kasih sayang. Setelah Laila pulih, dtglah seorang laki2 yg mengaku pernah bertemu dg Tariq di rmh sakit. Pria itu mengatakan bahwa Tariq telah meninggal. Dunia Laila serasa gelap seketika, dia bgt terpukul mendengar kbr itu, dia merasa bahwa orang2 yg dicintainya telah pergi meninggalkannya. Situasi spt itu dimanfaatkan oleh Rasheed, dia berusaha menarik simpati Laila dg sikap baiknya. Hingga akhirnya Rasheed melamar Laila, tentu saja Mariam merasa gusar akan hal itu dia menyesal telah merawat Laila krn dia merasa Laila telah mengambil posisinya. Laila sndr merasa keberatan akan hal itu, tp semuanya berubah bgt dia menyadari bahwa dia sedang hamil anak dr Tariq. Demi menutupi hal itu akhirnya Laila menerima lamaran Rasheed. Setelah pernikahan itu Rasheed memperlakukan Laila ibarat Ratu sedangkan Mariam diperlakukan semakin kasar. Laila merasa bersalah pd Mariam akan kejadian itu. Bgt Rasheed mengetahui Laila sedang hamil dia semakun memperlakukan Laila ibarat seorang ratu. Tp kebahagiaan itu tak berlangsung lama, ketika bayi itu lahir Rasheed sangat kecewa krn yg lahir bukanlah seorang anak laki2 tp seorang anak perempuan. Bayi kecil itu bernama Aziza, dan semenjak kelahiran Aziza hubungan Mariam dan Laila semakin membaik. Sebaliknya hubungannya dg Rasheed semakin memburuk. Bahkan Mariam dan Aziza pernah berusaha kabur dr rumah u/ meninggalkan Kabul tp akhirnya gagal krn mereka tertangkap oleh petugas Taliban. Bbrp th kemudian Laila hamil lg anak kedua, dia hamper saja menggugurkan calon bayi itu tp dia sadar bahwa bayi itu tdk berdosa. Akhirnya Rasheed memiliki anak laki2 yg diberi nama Zalmai. Rasheed sangat menyayangi Zalmai dan sangat memanjakannya. Hari2 sulit mulai dilalui oleh Rasheed dan keluarganya hingga akhirnya mereka memutuskan u/ menitipkan Aziza di panti asuhan . Suatu hari Laila kedatangan tamu yg sm sekali tak diduga, Tariq yg selama ini diketahui telah meninggal tiba2 muncul di hadapannya. Laila benar2 terkejut dan dg munculnya Tariq akhirnya Laila mengetahui bahwa berita mengenai kematian Tariq adalah rekayasa Rasheed agar bs menikahi Laila. Pertemuan itu diketahui oleh Zalmai dan dia melaporkan ke Baba-nya bahwa Mammy –nya memiliki teman laki2 baru. Hal itu membuat Rasheed naik pitam. Dia menghajar Laila tanpa ampun dan hampir membunuhnya. Untung saja hal itu berhasil dicegah oleh Mariam walaupun nyawa taruhannya. Di tangan Mariam nyawa Rasheed melayang, Laila sangat ketakutan. Setelah mereka menyembunyikan mayat Rasheed Mariam menyuruh Laila meninggalkan Kabul bersama Tariq dan anak2nya. Mariam tdk mau meninggalkan Kabul, dia yg akan bertanggung jawab atas peristiwa ini, hingga akhirnya dia dieksekusi hukuman mati atas perbuatannya. Akhirnya Laila dan Tariq menjalani kehidupan barunya di Muree sbg petugas kebersihan hotel. Mereka hidup bahagia selama tinggal disana, hingga akhirnya Laila memutuskan ingin kembali ke Kabul. Begitu Laila kembali ke Kabul dia pergi menuju ke kolba Mariam, dia mengenang masa lalu Mariam. Laila melanjutkan kehidupannya di Kabul dan mengabdikan hidupnya di panti asuhan tempat Aziza pernah dititipkan.

Dari cerita diatas akan membuka mata kita betapa menyedihkannya kehidupan di Afghanistan dibwh kekuasaan Soviet maupun Taliban. Wanita2 Afghanistan hrs berjuang dan bertahan hidup dlm keadaan yg sangat menyedihkan. Sudah sepantasnya kita bersyukur bahwa keadaan kita lebih baik dr keadaan wanita2 di Afghanistan, tapi jangan menjadikan kita lupa akan kodrat kita sebagai wanita. Buat yg belum baca buku ini buruan baca krn cerita yg disajikan benar-benar menarik & menggambarkan keadaan yg sesungguhnya….

Tidak ada komentar: